Kamis, 02 Agustus 2012

SUATU SENJA BERBINCANG DENGAN SOPIR TAXI

Suatu senja, sepulang dari suatu urusan, saya pulang dengan naik taxi. Drivernya sangat ramah (sebut saja dengan sebutan Mr. X). Dari dia tanya alamat yang akan kami tuju, tahulah dia bahwa saya orang baru di Wilayah ........... ini (dari logat bahasaku yg medok tentunya yaa hehe...). Dia mulai perbincangan ini dengan pertanyaan standard  :
Mr. X :  "Ibu orang baru disini ya...? "
Saya :  "Iya Pak...."
Mr X : "Dari mana Ibu...? ".
Saya : "Dari Solo"
Mr X : "Kalau boleh saya beri saran...Ibu hati-hati ya di wilayah sini...."
Saya : "Iya pak...terimakasih, dan akan saya perhatikan saran bapak"
Mr X : "Yaah...biar ibu jangan kaget saja, ibaratnya disini ini orang makan orang bu..."
Waah....menarik juga topiknya...sayang jika dilewatkan....
Saya : "Begitu ya Pak...?"
Mr X : "Disini mah, lebih banyak orang jahatnya bu...dibandingkan dengan orang baiknyaa...."
Saya : "Separah itukah pak ?"
Mr X : "Disini mah semua-semua dikuasai preman bu...!! Coba saja ibu bayangkan, dari lepas lohor bu saya ngantri, baru sekarang ini saya dapat jatah narik penumpang lagi..."
Saya : "o ya...? baru sepi ya pak ?"
Mr X : "Bukan karena sepi bu....tapi karena sistim antri yang diterapkan oleh orang-orang malas itu.saja jadinya begini. Baik angkot, taxi semua dikuasai mereka....."
Saya : "Kook...???? belum selesai saya ngomong sudah disambar sama Mr X...
Mr X : "Iya buu...kan setiap kita jalan mereka bisa mengutip sejumlah uang dari kita..."
(Oooo....pungli oleh rakyat dari rakyat to ???)
Saya : "Kenapa nggak pada protes pak...? -- (tanya saya)
Mr X : "Yah, ibu...mana kita berani bu...polisi saja pada nggak beraniiii...."
Waaah...hebat juga  preman-premannya....polisipun takuut....!!! (kata saya...tapi hanya dalam hati...)
Mr X : "Kita orang kecil mah ...nggak bisa berbuat apa-apa....yaah biarkan saja bu, biar Tuhan saja nanti yang mengadili  mereka....Tuhan kan pasti lihat mereka....."
Saya : "Ya pak...." -- (bingung...mau ngomong apalagi yaa...?)
Mr X : "Di wilayah ibu dong enak bu...mau becak, mau angkot, mau taxi...semua bebas narik kemana-mana ...bebas sesuai lahan merekaa...
Saya : "Kenapa nggak pindah saja pak, ke wilayah sana....?"
Mr X : "Dulu disana juga sama saja kok bu dengan disini...karena Gubernurnya baru dan baik saja...sekarang disana menjadi baik dan lebih nyaman...coba disini Gubernurnya bisa bergerak seperti disana...Orang malas tidak akan menjadi semakin banyak..."
Saya : "Kirim surat ke pak Gubernurnya no pak..." (harap saya Mr. X mengiyakan...)
Mr X : Sudahlah bu...saya terima nasib saja...biarlah mereka-mereka yg suka merecoki orang-orang kecil seperti saya diurus Tuhan nantinya..."
-----> Suatu Kepasrahan Yang Teramat Menyakitkan <-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar