Sabtu, 27 Oktober 2012

"MELAYANI dan bukan DILAYANI"




Fenomena Jokowi-AHok (Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta) bulan-bulan terakhir ini sangatlah luar biasa. Sungguh tepat rakyat telah mengusung Jokowi - AHok ke jajaran penguasa tingkat nasional. 
Banyak tantangan yang harus mereka hadapi, dari pencalonan, pemilihan sampai mereka terpilih dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, permasalahan selalu  saja ada. Mulai dari keetnisan A Hok yang seorang Tionghoa dan beragama Kristen, yang menyebabkan munculnya  issue SARA. Masa kerja Jokowi yang belum tuntas sebagai Walikota Surakarta, yang menyebabkan Jokowi harus menghadapi tuntutan hukum dari 2 orang warganya, sampai pada  tuduhan pencitraan, semua dapat dilalui dengan mulusnya. 
Dan itu semua berkat dukungan dan kawalan rakyat yang telah memilihnya,  beserta dengan pasukan semut merahnya yang telah bekerja dengan tulus, iklas dan allout pula.  
Bravo JB....Bravo Jokowi-AHok beserta seluruh warga Jakarta... Hidup Jakarta Baru....!!!
Apakah dengan sudah terpilihnya Jokowi sebagai Gubernur dan AHok sebagai Wakil Gubernur Jakarta, tantangan menjadi reda....? ternyata tidak. Issue pencitraan masih saja tetap ada. 
Issue ini kembali mencuat  setelah Jokowi-AHok berusaha melaksanakan apa yang sudah dijanjikan selama kampanye terhadap rakyat. Jokowi konsisten melakukan sidak ke Pasar-pasar tradisional, Kelurahan, Kecamatan, Puskesmas, Rumah Susun (Rusun) dan Bantaran-bantaran kali. Langkah Jokowi yang menerapkan sistem MELAYANI rakyat dengan lebih baik dan manusiawi ini ternyata menjadi masalah buat para elite yang biasa DILAYANI. Jokowi tidak mau banyak waktu kerjanya banyak di belakang meja, namun Jokowi memakai pola jemput bola, blusukan ke tempat-tempat  yang suka dikeluhkan warga masyarakat karena kurang baik pelayanannya. Namun langkah yang dilakukan Jokowi ini ternyata membuat baik para pejabat, masyarakat maupun media massa terkaget-kaget. Semua merasa surprise menyaksikan Gubernurnya berkenan meluangkan waktu,  turun mendatangi mereka, mendengar keluhan, mencatat permasalahan yang ada dan menjanjikan bahwa semua akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. 
Dalam hal ini Rakyat sungguh pantas dipuji, karena telah jeli memilih pemimpin yang mau dan niat Melayani, dan bukan pemimpin yang maunya hanya Dilayani. Semoga semua akan baik-baik saja. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar